085158007125

Meraih Kualitas Ibadah Puasa melalui Perkara DasarOleh Risda Alfi Fat Hanna

$rows[judul] Keterangan Gambar : KH. Fairuzi Afiq saat memberikan sambutan pembukaan PKR

Nurussalam Krapyak - Pada Rabu, 22 Maret 2023. Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam mengadakan pembukaan Program Khusus Ramadhan (PKR) 1444 H. PKR tahun ini mengusung tema ‘Ibadah Totalitas, Ramadhan Berkualitas’. Pembukaan dilaksanakan setelah melaksanakan shalat tarawih yang dihadiri oleh seluruh santri Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek Nurussalam, keluarga ndalem, serta santri kalong yang mengikuti Program Khusus Ramadhan 1444 H. Pembukaan diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran, sambutan dari ketua panitia dan dilanjutkan sambuatan dari pengasuh, Abah KH. Fairuzi Afiq, sekaligus membuka program kegiatan ramadhan.

 

“Tidurnya orang berpuasa bernilai ibadah, namun untuk bulan ramadhan yang istimewa ini akan lebih bagus lagi jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Pesan Abah KH. Fairuzi Afiq dalam sambutannya.  Beliau juga menyampaikan agar mengetahui hal-hal yang membatalkan puasa.  Contoh yang ditekankan oleh Almagfurlah KH. Zainal Abidin Munawwir, yakni masuknya segala sesuatu ke lubang 7 seperti mulut, hidung, telinga, jalan depan (qubul) dan jalan belakang (dubur). Sebenarnya setiap bagian telinga, hidung, dan mulut memiliki batasan luar dan dalam, sehingga kita harus lebih hati-hati jangan sampai melebihi batasan luar dan jangan sampai memasukkan sesuatu.

 

Kehati-hatian tersebut juga harus diterapkan ketika buang air besar. Diusahakan ketika buang air besar jangan sampai kotoran yang hendak dikeluarkan itu masuk lagi. Selain itu, hal yang membatalkan puasa yakni muntah secara sengaja. Sebaiknya ketika berpuasa tidak melakukan sesuatu yang bisa menyebabkan muntah. Contohnya ketika sudah ingin muntah tetapi malah dipijat agar bisa muntah.

 

Terakhir, Abah Uzi berpesan untuk mengikuti aturan dalam penentuan waktu imsak dan buka puasa, “jangan menggunakan pemikiran sendiri”, imbuhnya. 

 

Acara pembukaan ini diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Abah KH. Fathoni Dalhar. Abah Fathoni juga berpesan kepada para santri agar senantiasa menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan pondok.

 

Dari acara tersebut, dapat diambil pesan bahwa untuk mencapai ibadah yang totalitas perlu memperhatikan hal-hal yang membatalkan ibadah tersebut meskipun terlihat mendasar tetapi tidak boleh diabaikan dan ini sangat penting untuk dilaksanakan. Pada bulan Ramadan ini juga jangan sampai dilewatkan, karena telah diberi kesempatan bertemu dengan bulan Ramadan, sudah seharusnya dimanfaatkan dengan baik untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya dan memohon ampun kepada Allah.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)