Nurussalam Krapyak - Pada Rabu, 22 Maret 2023. Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam
mengadakan pembukaan Program Khusus Ramadhan (PKR) 1444 H. PKR tahun ini
mengusung tema ‘Ibadah Totalitas, Ramadhan Berkualitas’. Pembukaan dilaksanakan
setelah melaksanakan shalat tarawih yang dihadiri oleh seluruh santri Pondok
Pesantren Al Munawwir Komplek Nurussalam, keluarga ndalem, serta santri kalong
yang mengikuti Program Khusus Ramadhan 1444 H. Pembukaan diawali dengan
pembacaan ayat suci Alquran, sambutan dari ketua panitia dan dilanjutkan
sambuatan dari pengasuh, Abah KH. Fairuzi Afiq, sekaligus membuka program
kegiatan ramadhan.
“Tidurnya orang berpuasa
bernilai ibadah, namun untuk bulan ramadhan yang istimewa ini akan lebih bagus
lagi jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya”. Pesan Abah KH. Fairuzi Afiq dalam sambutannya.
Beliau juga menyampaikan agar
mengetahui hal-hal yang membatalkan puasa.
Contoh yang ditekankan oleh Almagfurlah KH. Zainal Abidin
Munawwir, yakni
masuknya segala sesuatu ke lubang 7 seperti mulut, hidung, telinga, jalan depan (qubul) dan jalan belakang (dubur). Sebenarnya setiap bagian
telinga, hidung, dan mulut memiliki batasan
luar dan dalam,
sehingga kita harus lebih hati-hati jangan sampai melebihi batasan luar dan
jangan sampai memasukkan sesuatu.
Kehati-hatian tersebut juga harus diterapkan ketika
buang air besar. Diusahakan ketika buang air besar jangan sampai kotoran yang hendak
dikeluarkan itu
masuk lagi. Selain
itu, hal
yang membatalkan puasa yakni muntah secara sengaja. Sebaiknya
ketika berpuasa tidak melakukan sesuatu yang bisa menyebabkan muntah. Contohnya ketika sudah ingin
muntah tetapi malah dipijat agar bisa muntah.
Terakhir,
Abah Uzi berpesan untuk mengikuti aturan dalam penentuan waktu imsak dan buka
puasa, “jangan menggunakan pemikiran sendiri”, imbuhnya.
Acara pembukaan ini diakhiri
dengan doa yang
dipimpin oleh Abah KH. Fathoni Dalhar. Abah Fathoni juga berpesan kepada para
santri agar
senantiasa menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan pondok.
Dari acara tersebut, dapat diambil pesan bahwa untuk mencapai ibadah yang totalitas perlu memperhatikan hal-hal yang membatalkan ibadah tersebut meskipun terlihat
mendasar tetapi tidak boleh diabaikan dan ini sangat penting untuk
dilaksanakan. Pada bulan Ramadan ini juga jangan sampai dilewatkan, karena
telah diberi kesempatan bertemu dengan bulan Ramadan, sudah seharusnya
dimanfaatkan dengan baik untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya dan memohon
ampun kepada Allah.
Tulis Komentar