Nurussalam Krapyak - Sebagai umat yang memiliki jarak sangat jauh dengan Rasulullah SAW, maka peringatan Isra' Miraj dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa cinta pada Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya, pada hari Senin, (20/02/2023) Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam Krapyak memperingati Isra' Mi'raj yang dihadiri oleh seluruh dzuriyah, santri Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam Krapyak dan perwakilan santri dari beberapa komplek Al-Munawwir.
Peringatan ini diawali dengan pembacaan Maulid Diba dan dilanjut pembacaan Al-Qur'an. Setelah itu, terdapat sambutan-sambutan dari Lurah Putri dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam Krapyak. Memasuki acara inti terdapat mauizah hasanah oleh Bapak Dr. KH. Nilzam Yahya, M.Ag (Kyai Nilzam). Dalam mauizah hasanah beliau menyampaikan tentang sejarah Rasulullah SAW dan peran NU dalam menjaga peninggalan Rasulullah.
Isra' Mi’raj yang bertepatan pada 27 rajab merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW. Adanya Isra' Mi'raj disebabkan Nabi Muhammad SAW kehilangan pamannya Abu Thalib yang selalu melindungi dan 3 hari setelahnya istri tercinta Rasulullah SAW wafat. Hal ini merupakan tahun kesedihan (amul huzni). Setelah ditinggal oleh paman dan istrinya, kaum kafir Quraisy dalam memusuhi semakin menjadi-jadi. Bahkan, mereka menyebarkan rumor bahwa tidak mungkin Nabi terakhir berasal dari keturunan Arab. Rosullah bahkan diberi julukan anak penggembala kambing untuk menutupi fakta bahwa Nabi Muhammad SAW keturunan Nabi Ibrahim.
Menanggapi kesedihan dan hambatan dari kafir Quraisy, Allah SWT memberikan perjalanan satu malam untuk bertemu Allah SWT. Perjalanan ini disebut Isra' Mi'raj. Adapun perjalanan menuju Masjidil Aqsa, jika ditempuh dari Mekkah maka akan menghabiskan 40 hari dengan unta dan 30 hari dengan kuda. Ini menunjukkan betapa hebatnya Mukjizat Nabi Muhammad SAW. Selain itu, Rasulullah SAW juga bisa menceritakan dengan detail apa yang dialami, bagaimana bentuk Masjidil Aqsa berserta posisi dan pintunya. Singkat cerita, setelah melakukan perjalanan tersebut, Rasulullah SAW menjadi lebih bersemangat dalam berjuang.
Kyai
Nilzam berpesan bahwa Cerita ini bisa menjadi semangat baru bagi umat muslim
masa kini supaya lebih mencintai Rasulullah SAW dan menambah keimanan. Beliau
menambahkan dengan hadis berikut
وَلَكِنْ أَعْجَبُ النَّاسِ إِيْمَانًا قَوْمٌ يَجِيْؤُنَ مِنْ بَعْدِيْ يُؤْمِنُونَ بِي وَلَمْ يَرَوْنِي ، وَيُصَدِّقُوْنِيْ وَلَمْ يَرَوْنِي ، أُولَئِكَ إِخْوَانِي .
Artinya: “Akan tetapi paling menakjubkan imannya itu adalah kaum yang yang datang setelahku yang mengimaniku walaupun tidak pernah melihatku, membenarkan (perintahku) walaupun tidak pernah melihatku, itu adalah saudaraku” (Ushufuriyah no. 18)
Dalam mauizah tersebut juga diceritakan tentang peran organisasi NU dalam mencintai Rasulullah SAW. Bukti cinta terlihat dari kegiatan pengajian, shalawat, dan cinta pada negara. Bahkan NU juga pernah berjuang untuk mempertahankan makam Rasulullah SAW agar tidak digusur. Acara diakhiri dengan pembacaan doa oleh Abah KH. Fuad Asnawi.
Tulis Komentar