Bulan Rajab
adalah bulan ke tujuh dalam kalender Islam dan termasuk bulan yang dimuliakan
atau diharamkan untuk membunuh kaum kafir dan kaum musyrik (TafsirJalalain QS
At-Taubahayat 36). Dalam kitab Lisanul Arab disebutkan sebab dinamakan Rajab
yaitu yarjubu atau ya’dzimu yang artinya agung atau mulia. Maksudnya adalah
mereka menjaga dan menahan diri untuk tidak melakukan peperangan. Dan dikatakan
juga pada bulan ini, malaikat memuliakan bulan ini dengan bertasbih dan
bertahmid kepada Allah. Ibnu Mandzur berpendapat bahwa Rajab juga disebut
dengan istilah Rajab Mudhar, Mudhar adalah nama kabilah arab yang sangat
dihormati dan termasuk nenek moyang Rasullah. Kabilah Mudhar sangat menghormati
bulan ini sehingga Ibnu Mandzur menamakan bulan ini dengan sebutan “Rajab
Mudhar”.
Nama lain dari
Rajab menurut Ibnu Hajar al-‘Asqalani antara lain Syahrulloh (bulannya Allah),
Rajab Mudhar (Mudhar nama kabilah yang diagungkan yang disamakan dengan bulan
Rajab), Manshal al-Assinah (tanpa besi atau peperangan), al-Asham (tidak
terdengarnya suara perang), al-Ashab (banyaknya kebaikan), Rajam (musuh dan
setan yang dilempari sehingga tidak menyakiti wali dan orang saleh), Ma’la
(paling tinggi pada masa Jahilliyah), Muqim (kemuliaan abadi), Muthahir
(penyucian), Fard (terpisah dari 3 bulan haram yang lain), Mubari (pembersih),
Muqasqas (melipat gandakan) dan Atirah (orang jahiliyyah menyembelih qurban pada
bulan ini).
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada Bulan Rajab antara lain :
Perjalanan
Isra’ dan Mi’raj dibantu dengan kendaraan yang bernama Buroq. Urutan peristiwa
dari Isra’ Mi’raj Rasullah dalam Dirdir Mi’raja dalahpertama, Nabi Muhammad
pada saat itu sedang tidur terlentang di dekat Hijir Ismai’il datanglah
Malaikat yaitu Jibril dan Mikail serta ditemani Malaikat lainnya (dikatakan
Israfil). Kemudian Nabi Muhammad SAW digotong untuk dibersihkan hatinya dari
kotoran-kotoran sifat madzmumah dan dilapangkan dadanya dengan air zamzam
sebanyak tiga kali. Kemudian dituangkan sifat santun, ilmu, keyakinan, dan
Islam kedalam dadanya. Setelah itu, Malaikat Jibril memasang cap kenabian
kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian, disiapkan Buroq sebagai kendaraan yang akan menjadi
tumpangan Nabi Muhammad SAW untuk melakukan Isra’ Mi’raj.
Pada saat
perjalanan menuju langit, Nabi Muhammad mencium bau wangi yang kata Malaikat
Jibril adalah bau wangi dari Masyitah binti Fir’aun yang pada waktu itu dihukum
mati dengan cara menceburkan diri ke dalam bejana yang berisi air sangat
mendidih yang disuruh oleh Fir’aun karena telah bertuhan kepada selain Fir’aun
(maksudnya bertuhan kepada Allah SWT). Kemudian Nabi Muhammad juga bertemu
dengan orang yang memecahkan kepala sendiri, Jibril menjelaskan bahwa ini
adalah siksaan bagi orang yang sering meninggalkan sholat fardhu. Kemudian Nabi
Muhammad juga melihat orang yang ada tambahan organ yang menutupi daerah qubul
dan dubur yang menjadi gembala dan memakan buah-buah neraka jahannam, Jibril
menjelaskan itu adalah siksaan bagi orang yang orang yang tidak menshodaqohkan
amalnya. Kemudian Nabi Muhammad juga bertemu dengan wanita cantik, malaikat
Jibril menjelaskan bahwa itu adalah godaan di Dunia. Selanjutnya Nabi Muhammad
meneruskan perjalanan ke Baitul Maqdis. Saat tiba di situ, Nabi Muhammad
menjadi Imam bagi para Nabi dan Malaikat.
Saat di langit
pertama beliau bertemu dengan Nabi Adam AS, dan di situ diperlihatkan roh-roh
orang mu’min dan keturunannya. Saat di langit kedua, beliau bertemu dengan Nabi Isa AS dan Nabi
Yahya AS dengan pakaian dan rambut keduanya mirip dan keduanya bersama dengan
kaum pengikutnya. Saat di langit ketiga beliau bertemu dengan Nabi Yusuf AS yang
ternyata Nabi Yusuf adalah manusia yang memiliki ketampanan separuh dari umat
manusia. Saat di langit keempat beliau bertemu dengan Nabi Idris AS yang
oleh Allah dikasih kedudukan yang tinggi. Kemudian, di langit kelima beliau
bertemu dengan Nabi Harun AS yang kata Jibril Nabi Harun adalah orang yang
sangat dicintai oleh kaumnya. langit keenam Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi
Musa AS. Pada langit ini, Nabi Muhammad SAW diberi saran untuk meringankan
sholat dari 50 waktu menjadi 5 waktu karena menurut Nabi Musa AS kasihan umat
Nabi Muhammad SAW yang kecil, beliau mendasarkan dari peristiwa dakwahnya yang
diberi kewajiban kecil tetapi banyak yang mengeluh. Dalam ini Allah juga
berfirman “Kamu dan umatmu diwajibkan sholat lima waktu dalam sehari semalam
dengan setiap sholat dilipatkan menjadi sepuluh”. Dalam
langit ke tujuh beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim AS. Jibril memberitahukan
kepada Nabi Muhammad bahwa Nabi Ibrahim adalah kekasih Allah. Saat di langit
ini Nabi Muhammad menjumpai peristiwa yaitu melihat ada dua orang yang sehabis
mandi di sungai, wajah orang yang pertama putih bersih seperti kertas yang menandakan
sebagai orang yang mu’min yang tidak dicampuri kedzaliman, wajah yang orang
yang kedua ada sesuatu bagian hitam itu menandakan kaum yang suka mencampur
perbuatan baik dan buruk dan Allah mau menerima taubat mereka.
Di samping itu,
dalam Bulan Rajab ini terdapat sesuatu yang istimewa dalam Perjalanan Isra’
Mi’raj. Rasululullah memperoleh oleh-oleh berupa sholat. Sholat adalah sumber
dari berbagai sumber ( مصادر المصادر
). Keberuntungan akan datang pada orang-orang yang mau khusyu’ dalam sholatnya.
Seperti yang tertulis dalam surat Al-Mu’minun. Ayat 1-3.
Khusyuk sendiri
adalah inti, ruh, dan makna dari shalat, jika shalat kehilangan ruhnya, maka
hilang pula eksistensi ibadah itu. Khusyuk juga merupakan kewajiban dalam
ibadah shalat, sebagaimana firman Allah SWT,”Peliharalah semua shalat (mu) dan
(peliharalah) shalat wustha (tengah) dan berdirilah untuk shalatmu dengan
khusyuk”. (Al-Baqarah:238)
Dijelaskan dalam Kitab Fathul Mu’in karangan Syeikh Zainuddin al-
Malikani, 5 upaya untuk memperoleh kekhusyu’an dalam sholat :
1. استحضار القلب انه بين يدي مالك الملك
الذي يعلم السر و العلم
Menghadirkan hati bahwa ia berhadapan dengan rajanya para raja yang
mengetahui sesuatu yang tersembunyi dan sesuatu yang terlihat.
2. ايطالة السجود و الركو
Memanjangkan sujud dan ruku’
3. وتدبر قراءة
Menghayati bacaan qur’an dan mengetahui makna yang terkandung di
dalamnya.
4. وتدبر ذكر
Menghayati dzikir, dimulai dari awal pada bacaan takbir sampai
salam.
5. والنظر الى محل السجود
Memandang tempat sujud.
Tulis Komentar