085158007125

Rajab: Perjalanan Spiritual Rasulullah Memperoleh SholatDipasena Update

$rows[judul] Keterangan Gambar : Seorang muslim sedang berdoa

Bulan Rajab adalah bulan ke tujuh dalam kalender Islam dan termasuk bulan yang dimuliakan atau diharamkan untuk membunuh kaum kafir dan kaum musyrik (TafsirJalalain QS At-Taubahayat 36). Dalam kitab Lisanul Arab disebutkan sebab dinamakan Rajab yaitu yarjubu atau ya’dzimu yang artinya agung atau mulia. Maksudnya adalah mereka menjaga dan menahan diri untuk tidak melakukan peperangan. Dan dikatakan juga pada bulan ini, malaikat memuliakan bulan ini dengan bertasbih dan bertahmid kepada Allah. Ibnu Mandzur berpendapat bahwa Rajab juga disebut dengan istilah Rajab Mudhar, Mudhar adalah nama kabilah arab yang sangat dihormati dan termasuk nenek moyang Rasullah. Kabilah Mudhar sangat menghormati bulan ini sehingga Ibnu Mandzur menamakan bulan ini dengan sebutan “Rajab Mudhar”.

Nama lain dari Rajab menurut Ibnu Hajar al-‘Asqalani antara lain Syahrulloh (bulannya Allah), Rajab Mudhar (Mudhar nama kabilah yang diagungkan yang disamakan dengan bulan Rajab), Manshal al-Assinah (tanpa besi atau peperangan), al-Asham (tidak terdengarnya suara perang), al-Ashab (banyaknya kebaikan), Rajam (musuh dan setan yang dilempari sehingga tidak menyakiti wali dan orang saleh), Ma’la (paling tinggi pada masa Jahilliyah), Muqim (kemuliaan abadi), Muthahir (penyucian), Fard (terpisah dari 3 bulan haram yang lain), Mubari (pembersih), Muqasqas (melipat gandakan) dan Atirah (orang jahiliyyah menyembelih qurban pada bulan ini).

Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada Bulan Rajab antara lain :

  1.       Nabi Muhammad SAW hijrah ke Habsyah (Madinah), pada saat tahun ke-5 dari kenabian pengikut nabi Muhammad banyak yang disiksa oleh kaum kafir Quraisy, sehingga Nabi Muhammad memerintahkan pengikutnya untuk hijrah ke Habsyah dan diterima oleh Raja Najasy yang sangat baik dan bijaksana.
  2.        Sayyidina Abdullah dan Sayyidatina Aminah berkumpul, sehingga menciptakan nur Muhammad yang terpancar dari perut Sayyidatina Aminah. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 10 Rajab
  3.        Nabi Muhammad melakukan Isra’ dan Mi’raj pada tanggal 27 Rajab. Isra’ adalah perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, sedangkan Mi’raj adalah perjalanan yang dilakukan dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Munthaha.

Perjalanan Isra’ dan Mi’raj dibantu dengan kendaraan yang bernama Buroq. Urutan peristiwa dari Isra’ Mi’raj Rasullah dalam Dirdir Mi’raja dalahpertama, Nabi Muhammad pada saat itu sedang tidur terlentang di dekat Hijir Ismai’il datanglah Malaikat yaitu Jibril dan Mikail serta ditemani Malaikat lainnya (dikatakan Israfil). Kemudian Nabi Muhammad SAW digotong untuk dibersihkan hatinya dari kotoran-kotoran sifat madzmumah dan dilapangkan dadanya dengan air zamzam sebanyak tiga kali. Kemudian dituangkan sifat santun, ilmu, keyakinan, dan Islam kedalam dadanya. Setelah itu, Malaikat Jibril memasang cap kenabian kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian, disiapkan Buroq sebagai kendaraan yang akan menjadi tumpangan Nabi Muhammad SAW untuk melakukan Isra’ Mi’raj.

Pada saat perjalanan menuju langit, Nabi Muhammad mencium bau wangi yang kata Malaikat Jibril adalah bau wangi dari Masyitah binti Fir’aun yang pada waktu itu dihukum mati dengan cara menceburkan diri ke dalam bejana yang berisi air sangat mendidih yang disuruh oleh Fir’aun karena telah bertuhan kepada selain Fir’aun (maksudnya bertuhan kepada Allah SWT). Kemudian Nabi Muhammad juga bertemu dengan orang yang memecahkan kepala sendiri, Jibril menjelaskan bahwa ini adalah siksaan bagi orang yang sering meninggalkan sholat fardhu. Kemudian Nabi Muhammad juga melihat orang yang ada tambahan organ yang menutupi daerah qubul dan dubur yang menjadi gembala dan memakan buah-buah neraka jahannam, Jibril menjelaskan itu adalah siksaan bagi orang yang orang yang tidak menshodaqohkan amalnya. Kemudian Nabi Muhammad juga bertemu dengan wanita cantik, malaikat Jibril menjelaskan bahwa itu adalah godaan di Dunia. Selanjutnya Nabi Muhammad meneruskan perjalanan ke Baitul Maqdis. Saat tiba di situ, Nabi Muhammad menjadi Imam bagi para Nabi dan Malaikat.

Saat di langit pertama beliau bertemu dengan Nabi Adam AS, dan di situ diperlihatkan roh-roh orang mu’min dan keturunannya. Saat di langit kedua, beliau bertemu dengan Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS dengan pakaian dan rambut keduanya mirip dan keduanya bersama dengan kaum pengikutnya. Saat di langit ketiga beliau bertemu dengan Nabi Yusuf AS yang ternyata Nabi Yusuf adalah manusia yang memiliki ketampanan separuh dari umat manusia. Saat di langit keempat beliau bertemu dengan Nabi Idris AS yang oleh Allah dikasih kedudukan yang tinggi. Kemudian, di langit kelima beliau bertemu dengan Nabi Harun AS yang kata Jibril Nabi Harun adalah orang yang sangat dicintai oleh kaumnya. langit keenam Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa AS. Pada langit ini, Nabi Muhammad SAW diberi saran untuk meringankan sholat dari 50 waktu menjadi 5 waktu karena menurut Nabi Musa AS kasihan umat Nabi Muhammad SAW yang kecil, beliau mendasarkan dari peristiwa dakwahnya yang diberi kewajiban kecil tetapi banyak yang mengeluh. Dalam ini Allah juga berfirman “Kamu dan umatmu diwajibkan sholat lima waktu dalam sehari semalam dengan setiap sholat dilipatkan menjadi sepuluh. Dalam langit ke tujuh beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim AS. Jibril memberitahukan kepada Nabi Muhammad bahwa Nabi Ibrahim adalah kekasih Allah. Saat di langit ini Nabi Muhammad menjumpai peristiwa yaitu melihat ada dua orang yang sehabis mandi di sungai, wajah orang yang pertama putih bersih seperti kertas yang menandakan sebagai orang yang mu’min yang tidak dicampuri kedzaliman, wajah yang orang yang kedua ada sesuatu bagian hitam itu menandakan kaum yang suka mencampur perbuatan baik dan buruk dan Allah mau menerima taubat mereka.

Di samping itu, dalam Bulan Rajab ini terdapat sesuatu yang istimewa dalam Perjalanan Isra’ Mi’raj. Rasululullah memperoleh oleh-oleh berupa sholat. Sholat adalah sumber dari berbagai sumber ( مصادر المصادر ). Keberuntungan akan datang pada orang-orang yang mau khusyu’ dalam sholatnya. Seperti yang tertulis dalam surat Al-Mu’minun. Ayat 1-3.

Khusyuk sendiri adalah inti, ruh, dan makna dari shalat, jika shalat kehilangan ruhnya, maka hilang pula eksistensi ibadah itu. Khusyuk juga merupakan kewajiban dalam ibadah shalat, sebagaimana firman Allah SWT,”Peliharalah semua shalat (mu) dan (peliharalah) shalat wustha (tengah) dan berdirilah untuk shalatmu dengan khusyuk”. (Al-Baqarah:238)

Dijelaskan dalam Kitab Fathul Mu’in karangan Syeikh Zainuddin al- Malikani, 5 upaya untuk memperoleh kekhusyu’an dalam sholat :

1. استحضار القلب انه بين يدي مالك الملك الذي يعلم السر و العلم

Menghadirkan hati bahwa ia berhadapan dengan rajanya para raja yang mengetahui sesuatu yang tersembunyi dan sesuatu yang terlihat.

2. ايطالة السجود و الركو

Memanjangkan sujud dan ruku’

3. وتدبر قراءة

Menghayati bacaan qur’an dan mengetahui makna yang terkandung di dalamnya.

4. وتدبر ذكر

Menghayati dzikir, dimulai dari awal pada bacaan takbir sampai salam.

5. والنظر الى محل السجود

Memandang tempat sujud.

Lima hal tersebut adalah upaya untuk bisa khusyu’, dengan harapan bahwa sholat kita diterima oleh Allah SWT. Wallahu a’alam. (Munir Azhari)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)